Selasa, 20 Oktober 2015

Menghargai Orang Lain


            Menghargai orang lain merupakan sebuah sikap yang sangat cocok dengan istilah Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai. Maksudnya, kita kita ingin merasa dihargai oleh orang lain maka terlebih dahulu kita harus menghargai orang lain. Jika kita tidak bisa menghargai orang lain, maka jangan berharap kitapun akan dihargai oleh orang lain. Menghargai seseorang itu berarti kita kita menghargai diri kita sendiri, karena itu akan menumbulkan fikiran positif terhadap kita.
            Dewasa ini, kita bisa lihat banyak sekali kasus atau peristiwa dimana orang sudah jarang sekali memiliki sifat saling menghargai,  dengan pribadi masing-masing lebih mengutamakan keegoisan yang dalam dirinya. Jika hal ini terus berlanjut, maka kesombongan diri lah yang akan timbul pada pribadi masing-masing. Namun jika kita memiliki sifat saling menghargai antar sesama maka akan timbul sebuah keharmonisan dalam bersosialisasi dan berinterkasi antar sesama.
            Suatu hari, saya bersama rekan-rekan saya yang berada di staff monitoring mahasiswa Universitaas Gunadarma atau lebih sering kami sebut staff barcode sedang dalam tugas kami yaitu menginput absen atau aktivitas mahasiswa, seperti yang biasa kami lakukan setiap hari. Saat itu kami sedang berkumpul dan bertugas, tanpa terasa waktu sudah menunjukan jam istirahat. Kami semua bersiap untuk istirahat dan makan, dan beberapa orang dari kami membawa bekal dan yang lain akan membeli makan diluar, tapi kita akan makan bersama disana. Namun ada salah satu dari teman kami yang tidak bergegas untuk membeli makan ataupun membawa bekal. Setelah kami tanya ternyata dia sedang puasa, kebetulan hari itu merupakan hari senin, dia sedang berpuasa senin kamis. Dengan rasa tidak enak kami meminta maaf kepadanya karena telah mengajak dan menawarkan makan kepadanya. Akhirnya kami memutuskan untuk memisahkan diri dari dia untuk menjaga agar puasa dia tetap terjaga, dengan tidak bermaksud menjauhi dia atau apapun.
            Lalu kami makan ditempat lain yang berbeda dengan tempat dia sedang beristirahat. Setelah selesai makan, kami menghampiri dia kembali dan mengajaknya untuk beribadah shalat bersama. Kami sangat menghargai dia karena sedang berpuasa saat itu, begitupun dia, dia sangat senang ketika kami memperlakukan dia seperti itu. Dia merasa sangat dihargai karena meskipun dia sedang berpuasa tapi kami sebagai teman-temannya tidak menggoda ataupun menggangu dari puasanya. Dengan begitu saya merasa pertemanan dan hubungan kami menjadi lebih harmonis dan hubungan slaturahmi kamipun semakin erat.

            Dari kasus yang saya alami diatas bahwa kita perlu memiliki sifat saling menghargai antar sesame baik secara pendapat ataupun kegiatan lain tanpa memikirkan keegoisan masing-masing. Dengan begitu kita pun akan bisa dihargai oleh orang lain tanpa perlu kita meminta untuk dihargai kembali. Karena dengan memiliki sifat seperti itu seolah kita sudah mengharga diri kita sendiri sebagai pribadi yang bisa menghargai orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar